Sejarah Desa

Administrator 30 April 2014 17:20:39 WIB

DISKRIPSI WILAYAH DESA KARANGDUWET

Desa Karangduwet Kecamatan Paliyan merupakan salah satu Desa yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul Zone Selatan, dimana Desa Karangduwet terdiri dari 8 ( delapan ) Padukuhan dan  terbagi menjadi 51 ( lima puluh satu ) Rukun Tetangga ( RT ) dan 8 ( delapan ) Rukun Warga ( RW ). Menurut klasifikasinya Desa Karangduwet tergolong Desa Swadaya, yang berarti Desa ini masih tergolong Desa yang tradisional.

 DesaKarangduwet terdiri dari 8 pedukuhan. Diantaranya :

  1. Tahunan
  2. Pendem
  3. Corot
  4. Karangduwet
  5. Paliyan Tengah
  6. Paliyan Kidul
  7. Paliyan Lor
  8. Surulanang

Untuk menjangkau kota Kecamatan yang berjarak sekitar 1,0 Km masyarakat umumnya relatif mudah mendapatkan kendaraan umum roda empat yang melayani trayek melalui Desa Karangduwet. Demikian pula untuk menempuh Ibukota Kabupaten Gunungkidul yang berjarak sekitar 15,0 Km. Dengan posisi seperti itu, Desa Karangduwet termasuk memiliki akses yang mudah baik ke Kota Kecamatan maupun ke Ibukota Kabupaten Gunungkidul.

Atas dasar topografi, jenis batuan, jenis tanah,ketinggian wilayah dan keadaan hidrologi/sumber air Desa Karangduwet termasuk Zone selatan atau Zone Pegunungan seribu dengan ketinggian dari permukaan laut antara 100-150 M dpl. Jenis tanah didominasi oleh tanah litosal dan mediteran merah serta masuk dalam kawasan kars yang jarang ditemukan air di permukaan sehingga sangat potensial untuk tanaman lahan kering ( padi Gogo dan Polowijo ) tanaman buah - buahan ( pisang, srikoyo, sirsat dll ) serta untuk usaha budi daya ternak ( pembibitan dan penggemukan ).

Perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh aktivitas ekonomi yang terjadi didaerah tersebut dan kegiatan ekonomi berlangsung di wilayah lain yang melibatkan orang-orang yang tinggal atau memiliki keterkaitan dengn wilayah dimaksud. Keberadaan faktor-faktor produksi menjadi penting sebagai mesin pendorong pertumbuhan ekonomi.

Tanah adalah salah satu faktor produksi penting yang menjadi modal dasar kegiatan ekonomi khususnya untuk wilayah agraris, Luas Desa Karangduwet tercatat sekitar 950.136 ha yang seluruhnya merupakan lahan bukan sawah. Sebagian lahan yang ada dimanfaatkan untuk ladang, huma, kebun tegalan sekitar 599,66 ha dan sekitar 151,3 ha untuk perumahan dan pemukiman.

Produksi tanaman pertanian yang dihasilkan oleh Desa Karangduwet untuk tanaman bahan makanan selama setahun didominasioleh padi ladang sebesar kurang lebih 117 ton, diikuti oleh produksi ketela pohon sebesar 178 ton. Adapun produksi kedela dan jagung masing-masing tercatat 92 dan 180 ton.

Komoditas peternakan yang banyak  diusahakan adalah jenis unggas yakni ayam buras dengan populasi sebanyak 3112 ekor. Juga dibudidayakan ternak yang termasuk katagori ternak besar/kecil yakni sapi dan kambing dengan populasi masing-masing 476 dan 893 ekor. Kegiatan tersebut peternakan tersebut melibatkan sebanyak 170 KK peternak besar/kecil dan 200 KK peternak unggas.

Selain potensi bidang pertanian, kegiatan perdagangan juga berkembang dengan jumlah warung/kios/toko yang melayani pembeli. Namun untuk mencapai kelompok pertokoan yang merupakan kumpulan toko pada satu hamparan tertentu saat ini baru dalam tahap perintisan oleh Pemerintah Desa Karangduwet, disamping itu Desa Karangduwet juga terdapat bangunan pasar permanen yang menjadi tempat transaksi bagi pedagang dan pembeli. Dengan realita semakin banyaknya aktifitas perdagangan di pasar tersebut , dengan bangunan pasar desa yang ada saat ini dirasa masih sangatlah kurang dapat menampung jumlah pedagang yang dari hari kehari semakin bertambah

Realisasi pelaksanaan kegiatan di Desa Karangduwet Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul di bidang infrastruktur yang menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat desa belum seluruhnya dapat terselesaikan mengingat keterbatasan alokasi dana yang tersedia.

Dengan demikian, ketergantungan  masyarakat akan pemenuhan kebutuhan hidup melalui regulasi perekonomian melalui sarana pasar Desa sangat diperlukan langkah efektif dan efisien yang mendasar agar kesejahteraan masyarakat terpenuhi dengan baik.

Aktifitas kelancaran transaksi di pasar Desa dalam setiap Pasaran Pahing dan Wage untuk para petani belum memadai, banyak kendala disamping memerlukan perbaikan sarana prasarana berupa Los asar ada satu hal yang paling penting yaitu tersedianya MCK / Toilet, tempat sampah dan pagar pembatas antara lokasi pasar Desa dan prasarana yang lain.

Perhatian berupa pemikiran dan dukungan bantuan dari Pemerintah sangatlah diperlukan dalam memberikan suport sebagai problem solving dari pada permasalahan dilapangan tersebut, demi kemajuan dan Peningkatan ekonomi masyarakat Desa serta kemandirian Desa dan Pembangunan yang nyata di Pedesaan.